Berbeda, Peringatan Hari Pahlawan di Kampus 1 dan Kampus 2 MAN 1 Probolinggo

Tahlil dan Istigatsah dalam Rangka Peringatan Hari Pahlawan di Kampus 2 MAN 1 Probolinggo, Kamis (10/11/2022). Foto: rifdah mansapro

humas mansapro

MANSAPRO– MAN 1 Probolinggo merayakan peringatan Hari Pahlawan di dua lokasi yang berbeda, Kamis (10/11/2022).

Tampil mewakili kepala madrasah, waka humas mansapro, bapak Zainul Arifin dalam pengarahan sebagai pembina apel mengungkapkan makna penting perjuangan dan kepahlawanan untuk siswa di era sekarang.

“Saat ini sudah tidak ada tuntutan perang senjata melawan penjajah, perjuangan yang terberat buat kita sebenarnya adalah melawan diri kita sendiri,” tuturnya, seraya mengutip hadits Nabi yang menyatakan setelah pulang dari sebuah peperangan melawan orang kafir, justru beliau menyatakan bahwa jihad melawan hawa nafsu sebagai perjuangan yang lebih berat.

Di kampus 1 setelah apel bersama seluruh warga madrasah, peringatan Hari Pahlawan juga dimeriahkan dengan penampilan berbagai kreasi dan seni siswa dari masing masing jurusan.

Seni hadrah mengawali penampilan siswa di hadapan dewan guru dan murid mansapro dan selanjutnya disusul oleh atraksi dan kreasi yang lain, seperti penampilan paskibra yang cukup memukau para penonton, maka tidak heran dalam sepanjang penampilan grup kebanggaan mansapro ini mendapat applaus dan tepuk tangan meriah dari hadirin, dan juga beberapa karya kreatifitas siswa juga tidak kalah menariknya dalam unjuk kebolehan.

Sedangkan peringatan Hari Pahlawan yang di kampus 2, santri MAN 1 Probolinggo lebih mengkhidmatkan giat ini dengan acara yang bernuansa spritualitas.

Siswi yang di kampus 2 mengadakan acara tahlil bersama untuk menghadiahkan pahala untuk para pahlawan

Kegiatan tahlil bersama ini juga dilanjut dengan pembacaan do’a istigatsah.

“Ya untuk yang di sini, kita rayakan dengan tahlil dan istigastah, tapi nanti juga kita lanjut dengan menonton bersama film kepahlawanan,” ungkap ibu Rifdah, pembina OSIM MAN 1 Probolinggo yang di kampus 2.

Memang sebagai penghujung perayaan ini, santri Nurul Jadid yang belajar di MAN 1 Probolinggo ini disuguhi film heroik yang menceritakan sikap kepahlawanan 7 orang pemuda dalam mempertahankan negaranya.

Film yang disutradai oleh Rahabi Mandra dan Aldo Swastia ini diharapkan juga bisa memberikan pendidikan dan motivasi siswi.

“Semoga dengan menonton film ini anak anak bisa mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat untuk motivasi berjuang, khususnya dalam mencari ilmu,” imbuh ibu Rifdah. (ZA)