Gandeng TNI Dan MWCNU Paiton, MAN 1 Probolinggo Perkuat Moderasi Beragama Siswinya

TNI dan MWCNU Paiton di Mushalla MAN 1 Probolinggo, Sabtu, (11/12/2021), Foto: Arifah- tim humasmansapro

humas-mansapro

MANSAPRO-Hadir di MAN 1 Probolinggo pagi ini, Sabtu (11/12/2021) dua penyangga persatuan dan kedaulatan bangsa Indonesia, TNI dan NU.

Kegiatan yang bertempat di mushalla MAN 1 Probolinggo di wilayah khusus santri pondok pesantren Nurul Jadid ini merupakan bagian dari program madrasah dalam penguatan moderasi beragama siswi MANSAPRO.

Gayung Bersambut, program Go To School yang dipikul oleh Lembaga Kajian Pengembangan dan Sumber Daya Manusia (LAKPESDAM) MWCNU Paiton juga punya misi yang sama dengan program internalisasi nilai nilai moderasi beragama yang digaungkan oleh Kementerian Agama selama ini.

“Kita dari LAKPESDAM MWCNU Paiton memang punya program semacam ini, dalam beberapa bulan terakhir, kita sudah berkunjung ke bebarapa sekolah di wilayah Paiton, ya ini dalam rangka menangkal paham radikalisme di kalangan pelajar,” papar ustadz Ponirin Mika, ketua LAKPESDAM NU Paiton.

Lebih jauh, ustadz Ponirin banyak menjelaskan perlunya pencerahan wawasan keislaman dan kebangsaan di kalangan generasi muda.

“Saat ini semua sudah bisa dengan mudah akses informasi, anda sebagai pelajar kalau tidak punya bekal ilmu yang cukup bisa terseret ke jurang radikalisme, semuanya mengaku Ahlussunnah wal jamaah, sebab inilah kami dari MWCNU Paiton hadir di tengah tengah pelajar untuk memberi pencerahan,” tegasnya dengan semangat.

Ustadz Nurullah sebagai nara sumber kedua dari MWCNU Paiton banyak memaparkan terkait tradisi keagamaan yang sudah ada di masyarakat.

“Seperti, tahlil, yasinan istigatsah itu tradisi masyarakat NU yang sudah turun temurun dan sama sekali tidak menyalahi dalil syar’i apalagi dengan wawasan kebangsaan,” tutur ustadz Nurullah, salah satu pengurus MWCNU Paiton ini.

“Kalau sudah produk dari ulama’ NU, anda tidak perlu was was, karena ideologi para masyayikh pasti tidak akan betentangan dengan ideologi Pancasila, justru akan menguatkan, Hubbul wathan minal iman itu digaungkan oleh para muassi NU,” tegas ustadz yang lahir di pulau garam ini.

Tidak jauh berbeda dengan kedua penyaji sebelumnya, bapak Babun Sugianto anggota TNI dari Koramil Paiton ini banyak memaparkan wawasan kebangsaan.

“Apakah boleh Indonesia dijadikan negara Islam,?” tanya pak Babun kepada audien di depannya.

“Tidak boleh,” serentak siswi MANSAPRO menjawab, yang dijempol oleh anggota TNI ini.

Pak Babun melanjutkan perlunya siswa paham wawasan kebangsaan Indonesia.

“Ideologi bangsa kita adalah ideologi Pancasila , di manapun kita berada tetap ideologi kita ya Pancasila, sampai kapanpun,” papar anggota TNI yang lahir pada tahun 1974 ini.

Selain banyak menyampaikan wawasan kebangsaan dan perlunya menjaga kesatuan dan persatuan, pak Babun Sugianto juga mengutarakan kebanggaanya kepada siswa madrasah.

“Saya bangga dengan siswi madrasah, karena di madrasah selain mendapatkan ilmu umum, anda juga pasti dapat banyak ilmu agama, makanya anak saya, saya sekolahkan di MANSAPRO,” tutup wali murid MAN 1 Probolinggo ini.