Pembina Apel Pagi : Perayaan Valentine's Day Bukan Budaya Kita, Tidak Boleh Diikuti

Apel pagi MAN 1 Probolinggo, Senin (13/2/2023). Foto: tcc mansapro

humas mansapro

MANSAPRO – Pembina Apel pagi hari ini, bapak Suhartono menyampaikan pesan khusus di depan peserta apel MAN 1 Probolinggo terkait perayaan Valentine Day, Senin (13/2/2023).

Bapak Suhartono menegaskan bahwa perayaan yang biasa dirayakan oleh anak anak remaja setiap tanggal 14 Februari merupakan tradisi yang harus dihindari oleh seluruh siswa.

“Perayaan valentine day ini bukan budaya kita, tidak perlu anak anak ikut ikutan,” terang pak Hartono

Humas mansapro melacak pandangan dua Ormas dan keagamaan terbesar Indonesia; NU dan Muhammadiyah terkait hukum merayakan Valentine’s Day :

Pandangan NU
Dikutip dari situs : islam.nu.or.id

  1. Apabila seorang muslim yang mempergunakan perhiasan/asesoris seperti yang digunakan kaum kafir dan terbersit dihatinya kekaguman pada agama mereka dan timbul rasa ingin meniru (gaya) mereka, maka muslim tersebut bisa dianggap kufur. Apalagi jikalau muslim itu sengaja menemani mereka ke tempat peribadatannya.
  1. Apabila dalam hati muslim itu ada keinginan untuk meniru model perayaan mereka, tanpa disertai kekaguman atas agama mereka, hal itu terbilang sebagai dosa.
  2. Apabila muslim itu meniru gaya mereka tanpa ada maksud apa-apa maka hukumnya makruh.

Pandangan Muhammadiyah
Dikutip dari situs : muhammadiyah.or.id

Valentine Day adalah perayaan yang sangat dekat dengan zina yang dilarang keras oleh Islam oleh karenanya perayaan yang demikian juga dihukumi haram. (ZA)