Pembinaan dan Sosialisasi Program di MAN 1 Probolinggo, Kepala Kemenag Kutip Hadits Nabi: Idza Shalahat Shalahal Jasadu Kulluh

Kepala Kemenag Kabupaten Probolinggo, Bapak Akhmad Sruji Bahtiar didampingi Kasi Pendma, Bapak Moh Barzan Ahmadi dan Kepala Madrasah, Bapak Syaiful Abdi di MAN 1 Probolinggo, Senin (11/4/2022). Foto: tim humas mansapro

humas mansapro

MANSAPRO-Pembinaan oleh kepala kantor kementerian agama kabupaten Probolinggo di MAN 1 Probolinggo yang dilaksanakan pada hari ini, Senin (11/4/2022) lebih bernuansa pencerahan hati dari pada pembinaan kedisiplinan dan loyalitas kepada atasan.

Dalam pembinaan yang dilaksanakan di bulan puasa ini, Ustadz Bahtiar mengharap momentum bulan suci Ramadan untuk dijadikan wahana muhasabah diri semua pegawai dalam meningkatkan kualitas kinerja, dan juga sebagai pembersih hati.

“Kuncinya adalah hati, kalau sudah hati tertutup, apalagi mati, maka semua kebenaran akan ditolak, sudah percuma peringatan peringatan itu,” tegasnya.

Selanjutnya kepala kantor membacakan sebuah hadits nabi soal dahsyatnya eksistensi hati seorang manusia.

“Seperti dalam hadits “Ala wa inna fil jasadi mudhgatan, idza shalahat shalahal jasadu kulluh, wa idza fasadat fasadal jasadu kulluh, ala wa hiyal qalbu, Perhatikanlah, bahwa di dalam jasad ada segumpal daging, kalau ia baik maka akan baik seluruh anggota jasadnya, dan apabila ia jelek maka jeleklah seluruh jasadnya, perhatikan itu namanya hati,” jelas pak Bahtiar.

“Sekali lagi, ayo kita jadikan bulan puasa ini sebagai pembersih hati kita, puasa harus berdampak positif kepada kita, jangan hanya sebatas menggugurkan kewajiban,” ia menambahkan.

Kepala kemenag juga mengimbuhkan terkait pentingnya internalisasi nilai nilai totalitas sebagai ASN.

“Kalau dalam agama Islam ada konsep Islam kaffah, maka dalam ASN juga harus ada ASN kaffah, totalitas,” terangnya.

Ia berharap pegawai kemenag bekerja bukan karena ingin apresiasi dari atasannya, tapi harus ada dorongan spritual sejati, yaitu karena ibadah.

“Kita jadikan puasa ini sebagai momentum untuk meningkatkan kinerja yang bernilai ibadah, bukan semata karena menjalankan kewajiban yang akan dinilai oleh atasan”.

“Kalau anda bekerja bukan karena Allah as Shamad, berarti anda itu sudah termasuk syirik (red: syirik khofi).

“Memang ulama membagi syirik dalam 2 kategori, syirik jali dan syirik khofi, Imam Ghazali dalam kitab Bidayatul Hidayah menggambarkan syirik khofi disematkan kepada orang yang melakukan sesuatu karena butuh apresiasi orang lain atau riya’,” tutur salah seorang guru MANSAPRO, karib kuliah kepala kemenag yang tidak mau ditulis namanya.

Bapak Imam Hari Santoso, guru kimia MAN 1Probolinggo merasa terpantik dengan apa yang telah disampaikan oleh kepala kemenag kabupaten Probolinggo ini.

“Memang yang disampaikan pak Bahtiar itu betul semua, kita harus introspeksi” tutur pak Imam kepada humas mansapro sesaat setelah pembinaan.

Sosialisasi Program Pendma

Ustadz Moh Barzan Ahmadi, kepala seksi pendidikan madrasah (pendma) kemenag kabupaten Probolinggo menyampaikan program terbaru dari kemenag kabupaten Probolinggo.

Adalah program pembinaan dan pembiasaan baca al Quran bagi insan kemenag seluruh Probilinggo.

“Kita punya dua program terkait al Quran, BATAQU (baca tulis Quran) dan NGAQUTUA (Ngaji Quran Terprogram), ini akan kita mulai placement test di bulan Ramadan ini, akan kita kelompokkan dalam 3 klasifikasi, A, B dan C, yang wajib ikut BATAQU dan sekaligus NGAQUTUA mereka yang di A dan B, sedangkan yang sudah C hanya ikut Program NGAQUTUA saja,” katanya.

“Ini untuk semua warga kemenag, tapi akan kita mulai dari 7 satker dulu,” tegasnya. (ZA)