3:47 am

MANSAPRO – MAN 1 Probolinggo turut menyemarakkan kegiatan peringatan hari santri tahun 2025 dengan berbagai giat ala tradisi santri, Rabu (22/10/2025).

“Ya selain upacara yang sudah kita laksanakan tadi pagi, sekarang kita lanjut dengan makan polo’an seperti kebiasaan santri makan bersama di pondok pesantren,” ungkap bapak Samsudi, ketua panitia upacara HSN di MAN 1 Probolinggo.

Bapak Zainul Arifin sebagai pembina upacara menegaskan pentingnya peringatan hari santri ini.

“Upacara dalam rangka Hari Santri ini sangat penting, karena ini membawa pesan historis yang harus diketahui oleh anak bangsa, bahwa ada elemen masyarakat yang kehidupannya penuh kesederhanaan namun juga berkontribusi besar untuk perjuangan dan mempertahankan kemerdekaan republik ini, yaitu para santri dan kiyai,” katanya.

“Dunia santri kita bawa ke sini, bersarung artinya kesederhanaan dan kemudahan, peci hitam artinya kita akan bangga dengan budaya bangsa sendiri, jadi kopyah hitam bukan hanya simbul religius, tapi juga nasionalis, makan polo’an bersama ala santri, adalah simbol kebersamaan, kesederhanaan dan toleransi,’ terang ketua MWCN Paiton ini.

Pak Zen, panggilan akrab waka humas ini juga menyampaikan bagaimana resolusi jihad yang difatwakan oleh kiyai Hasyim Asy’ari, sebagai rois akbar NU pada tahun 1945 yang diyakini juga sebagai pemantik peristiwa 10 Nopember di Surabaya.

“Genap dua puluh hari dari fatwa resolusi jihad ini, timbul pertempuran berdarah di Surabaya, karena kiyai Hasyim Asy’ari dalam fatwanya mewajibkan seluruh umat Islam untuk berjuang melawan penjajah,”.

“Jadi peringatan hari ini juga membawa pesan kepada kita bahwa santri bersama kiyai siap mempertahankan NKRI walaupun harus nyawa taruhannya, sampai kapanpun,” imbuhnya. (ZA)

Related Posts